John Smith

I am a Writer

John Doe

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit .
Erat volutpat. Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper.

  • 3066 Stone Lane, Wayne, Pennsylvania.
  • +610-401-6021, +610-401-6022
  • admin@mydomain.com
  • www.yourdomain.com
Me

My Professional Skills

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.

Web Design 90%
Web Development 70%
App Development 95%
Wordpress 60%

Awesome features

Aliquam commodo arcu vel ante volutpat tempus. Praesent pulvinar velit at posuere mollis. Quisque libero sapien.

Animated elements

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Sed tempus cursus lectus vel pellentesque. Etiam tincidunt.

Responsive Design

Pellentesque ultricies ligula a libero porta, ut venenatis orci molestie. Vivamus vitae aliquet tellus, sed mollis libero.

Modern design

Duis ut ultricies nisi. Nulla risus odio, dictum vitae purus malesuada, cursus convallis justo. Sed a mi massa dolor.

Retina ready

Vivamus quis tempor purus, a eleifend purus. Ut sodales vel tellus vel vulputate. Fusce rhoncus semper magna.

Fast support

Suspendisse convallis sem eu ligula porta gravida. Suspendisse potenti. Lorem ipsum dolor sit amet, duis omis unde elit.

0
completed project
0
design award
0
facebook like
0
current projects
  • Rumah Domes Teletubbies di Prambanan Kini Berwarna-warni. Jadi Makin Hits dan Pengen Berkunjung Ke Sini!

    Rumah Domes Teletubbies di Prambanan Kini Berwarna-warni. Jadi Makin Hits dan Pengen Berkunjung Ke Sini!

    Kamu masih ingat nggak dengan Rumah Domes di Desa Nglepen, Prambanan yang dibangun setelah terjadi gempa bumi 2006 silam? Nah, rumah yang acapkali disebut Rumah Domes Teletubbies itu kini tampak berbeda dengan citra sebelumnya. Kalau dulu rumah ini berwarna putih polos, kini sudah dicat berwarna-warni. Hal ini tentu dilakukan agar rumah teletubbies ini lebih hits dan bisa jadi jujugan wisata kali ya.
    Yap, untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Jogja, Rumah Domes Nglepen kini jadi desa wisata . Desa ini kemudian diwarnai sedemikian rupa agar orang-orang tertarik berkunjung ke sana. Yaudah daripada kepo, yuk kita datengin rumah teletubbies lewat artikel ini
    (sumber : http://www.hipwee.com/travel/rumah-domes-teletubbies-di-prambanan-kini-berwarna-warni-jadi-makin-hits-dan-pengen-berkunjung-ke-sini/)
  • Cara Desa Terhindar dari Bumerang Dana Desa

    Cara Desa Terhindar dari Bumerang Dana Desa


    Liputan6.com, Malang - Serombongan pelajar jalan beriringan pulang sekolah. Dua di antara mereka menghentikan langkah kakinya tepat di depan Balai Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sejenak keduanya memandang baliho yang memuat rincian dana desa.
    Baliho memuat Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) Tunjungtirto tahun anggaran 2017. Merinci pendapatan, belanja dan pembiayaan desa sampai kegiatan dengan detil anggaran dana desa yang terserap. M. Riko seorang di antara para pelajar itu tahu sekelumit tentang isi baliho.
    “Baliho struktur desa. Menjelaskan sumber duit desa dari mana saja dan dibuat apa saja. Dikasih tahu pak Bambang pegawai desa,” kata Riko, di Malang, Selasa (29/8/2017).

    Meski sekilas yang dipahami oleh siswa kelas VIII sebuah Madrasah Tsanawiyah itu, Kepala Desa Tunjungtirto, Hanik Dwi Martya sudah cukup lega. Sebab, ada indikasi keberhasilan transparansi pengelolaan dana desa yang diterapkan sejak tahun 2015 silam.
    Menurut Hanik, sejak pertama menerima kucuran Dana Desa, pemerintah desa berupaya tak hanya juga memampang laporan lewat baliho. Tapi juga memanfaatkan sosial media sampai website desa untuk memuat rencana pembangunan sampai laporan keuangan desa.
    "Itu salah satu strategi agar dana desa ke depan tidak malah menjadi bumerang bagi kami. Nilai dana itu kan besar, kalau tak diantisipasi sejak awal itu bahaya," kata Hanik.
    Besaran Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) di Desa Tunjungtirto terus naik tiap tahunnya. Pada tahun 2015, ADD sebesar Rp 473.534.000 dan DD sebesar Rp 289.759.000. Tahun berikutnya ADD jadi sebesar Rp 484.978.000 dan DD sebanyak Rp 650.402.00. Di tahun 2017 ini ADD sebesar Rp 488.931.000 dan DD sebesar Rp 828.978.000.
    Karena besarnya keuangan desa itulah transparansi dan akuntabilitas keuangan tak cukup memanfaatkan teknologi informasi. Dokumen alokasi dana desa juga disebar kepada 13 Ketua Rukun Warga (RW), Badan Perwakilan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) serta tokoh masyarakat. Isinya, mulai detil berapa dana yang didapat tiap RW, biaya operasional kantor sampai besar tunjangan perangkat desa.
    Perwakilan warga turut dilibatkan sebagai tim dalam proses penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) sampai disahkan sebagai APBDes. Sehingga pembangunan desa turut dirancang oleh seluruh warganya berdasarkan kebutuhan mereka.
    Sejak tahun ini prioritas anggaran desa tak lagi untuk pengentasan kemiskinan, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur saja. Juga menghidupkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sudah memiliki empat unit usaha berupa pengelolaan sampah, simpan pinjam, pusat kuliner dan Usaha Kecil Menengah (UKM).
    "Warga pasti tahu apakah usulan mereka diterima dan dijalankan atau dihapus. Tahun ini harus ada porsi pemberdayaan perekonomian masyarakat," papar Hanik.
    Hanik menambahkan, untuk pelaporan keuangan dana desa ada dua model yang diterapkan. Laporan pertama ke Pemerintah Kabupaten Malang tetap merujuk pada aplikasi dan format sesuai perundangan. Sedangkan laporan ke warga desa, dibuat sederhana mungkin tanpa mengurangi isinya.
    "Kalau laporan versi pemerintah diberikan ke warga tentu akan membingungkan. Makanya dibuat sederhana tapi isi tetap sesuai aslinya," tegas Hanik.

    (sumber : http://regional.liputan6.com/read/3076373/cara-desa-terhindar-dari-bumerang-dana-desa)

  • Sri Mulyani: Banyak Kepala Desa Tak Siap Terima Dana Miliaran

    Sri Mulyani: Banyak Kepala Desa Tak Siap Terima Dana Miliaran


    Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, ada sejumlah faktor yang membuat dana desa berpotensi mengalami kecoboran atau dimanfaatkan tidak sesuai fungsinya. Salah satunya, yaitu soal ketidaksiapan kepala desa dalam mengelola dana tersebut.
    Dia menyatakan, sampai saat ini masih banyak kepala desa yang belum siap untuk mengelola dana yang digelontorkan pemerintah tersebut. Terlebih, nilainya tiap tahun juga mengalami peningkatan.

    "Banyak yang diidentifikasi sebagai penyebabnya, kapasitas, banyak kepala desa yang enggak pernah siap untuk tiba-tiba mendapatkan uang dari yang tadinya Rp 500 juta, sekarang capai minimal Rp 800 juta sampai Rp 2,5 miliar-Rp 3 miliar," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/9/2017).
    Dia mengungkapkan, dari sekitar 75 ribu desa di Indonesia, baru sebagian kecil saja yang kepala desanya siap dan memiliki program terperinci untuk memanfaatkan dana desa ini. Hal ini diakui sebagai salah satu masalah yang dihadapi dalam penyaluran dana desa.
    "Mereka yang tadinya enggak pernah menerima dan kelola uang sebanyak itu langsung di desa dalam bentuk cash itu adalah satu persoalan sendiri. Jadi kesiapan. Dan kita bicara 75 ribu desa di Indonesia, mungkin sekitar 10 persen mereka sudah punya kapasitas dan kemampuan, mungkin sebagian besar belum," kata dia.
    Dengan adanya permasalahan tersebut yang disertai dengan meningkatnya alokasi dana desa, menurut Sri Mulyani, pemerintah kini memberikan perhatian penuh terhadap pengawasan penggunaan dana desa.
    "Sekarang banyak permintaan dan concern perhatian apakah tepat penggunaannya. Dan ini yang kita mintakan supaya turun ke bawah, entah dari kami bekerja sama dengan Kemendes dengan Kemendagri bahkan dengan BPKP lakukan juga proses untuk perbaiki dari sisi pelaporannya," tandas dia.

    (sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/3094838/sri-mulyani-banyak-kepala-desa-tak-siap-terima-dana-miliaran)

  • Jokowi Pertimbangkan Alokasi Dana Desa untuk Perpustakaan

    Jokowi Pertimbangkan Alokasi Dana Desa untuk Perpustakaan


    Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru saja meresmikan gedung baru Perpustakaan Nasional. Bersamaan dengan itu, ada usulan dana desa juga bisa digunakan untuk pendidikan, termasuk perpustakaan.
    Jokowi sudah mendengar usulan itu. Dia memastikan akan menimbang-nimbang usulan itu.

    "Mengenai dana desa untuk perpustakaan akan saya urus masalah ini," kata Jokowi di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (14/9/2017).
    Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan, dana desa yang diberikan ke setiap desa terdapat alokasi untuk pendidikan. Alokasi ini bisa diartikan untuk membangun perpustakaan desa dan penyelenggaraan pendidikan lainnya.
    "Bisa didefinisikan untuk perpustakaan desa, penyelenggaraan PAUD. Dan saya pernah berdiskusi dengan Mendes bagaimana pemanfaatan alokasi dana itu," jelas Muhadjir.
    Perpustakaan ini akan menjadi tumpuan bagi seluruh perpustakaan lain, termasuk perpustakaan daerah, sekolah, dan kampus.

    (sumber : http://news.liputan6.com/read/3094843/jokowi-pertimbangkan-alokasi-dana-desa-untuk-perpustakaan)


  • Presiden Jokowi Ingatkan Hati-hati Gunakan Dana Desa

    Presiden Jokowi Ingatkan Hati-hati Gunakan Dana Desa



    Liputan6.com, Jakarta Pembangunan desa dan daerah di seluruh pelosok Tanah Air menjadi salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Dalam tiga tahun ini, anggaran sebesar Rp 127 triliun telah dikeluarkan guna mewujudkan program tersebut.
    Pada 2015 anggaran untuk dana desa sebesar Rp20 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp 46,9 triliun pada 2016. Dan di tahun ini pemerintah mengalokasikan dana desa 2017 sebesar Rp 60 triliun.

    Presiden Jokowi Ingatkan Hati-hati Gunakan Dana Desa

    Liputan6.com, Jakarta Pembangunan desa dan daerah di seluruh pelosok Tanah Air menjadi salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Dalam tiga tahun ini, anggaran sebesar Rp 127 triliun telah dikeluarkan guna mewujudkan program tersebut.
    Pada 2015 anggaran untuk dana desa sebesar Rp20 triliun, kemudian meningkat menjadi Rp 46,9 triliun pada 2016. Dan di tahun ini pemerintah mengalokasikan dana desa 2017 sebesar Rp 60 triliun.
    “Total, sekali lagi itu angka yang besar sekali. Rp 127 triliun itu angka yang besar sekali," ujar Presiden Jokowi saat bersilaturahmi dengan Kepala Desa se-Banten di Kampung Baru Pakojan, Banten, Rabu (4/10/2017).
    Dalam pelaksanaannya, setiap desa mendapatkan dana Rp 300 juta pada tahun pertama, kemudian Rp 600 juta pada tahun kedua, dan Rp 800 juta pada tahun ketiga. Diharapkan dana tersebut mampu menggerakkan roda perekonomian di desa-desa.
    "Usahakan agar dana itu berputar saja di desa, paling besar berputar di kecamatan atau paling terpaksa lagi berputar di kabupaten. Tidak boleh tertarik lagi ke kota, ke pusat, ke Jakarta. Uang ini kalau berputar terus dan setiap tahun kita tambah, pasti menyejahterakan insyaallah," ungkap Jokowi.
    Melihat besarnya manfaat yang ada, Kepala Negara berpesan kepada para kepala desa untuk menggunakan dana tersebut dengan sebaik-baiknya. Apalagi saat ini ada sekitar 900 desa yang bermasalah dari 74 ribu desa di seluruh Indonesia yang mendapatkan bantuan dana desa.
    "Hati-hati kepala desanya ditangkap, saya tidak takut-takuti karena selewengkan dana desa. Saya titip hati-hati menggunakan dana ini," kata Presiden.
    Disamping itu, Jokowi juga meminta masyarakat ikut mengawasi jalannya program tersebut di desanya masing-masing. Langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah.
    "Saya minta tidak hanya aparat, tapi yang paling penting masyarakat harus semuanya ikut mengawasi agar dana desa ini betul-betul memiliki manfaat bagi masyarakat yang ada di desa-desa," ucap dia,
    Pemerintah pun, lanjut Jokowi, telah memberikan kebebasan kepada masing-masing desa untuk menggunakan dana tersebut. Mulai dari membangun infrastruktur, jalan desa, embung, irigasi, hingga bendungan.
    "Yang paling penting hanya satu, jangan sampai ada yang ngantongin untuk keperluan pribadi. Ini yang tidak boleh," tegas Presiden.
    Terakhir, Jokowi menyatakan jika pemerintah akan terus berupaya mendorong kerja sama antara BUMN, swasta, pemerintah provinsi, pemerintah pusat, serta pemerintah kabupaten.
    "Sehingga apa yang kita inginkan, sebuah desa yang sejahtera dan makmur itu betul-betul akan kita capai dalam waktu yang tidak terlalu lama," tandas Jokowi
    Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.
    (sumber :http://bisnis.liputan6.com/read/3117999/presiden-jokowi-ingatkan-hati-hati-gunakan-dana-desa)
  • GET A FREE QUOTE NOW

    Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam erat volutpat.

    Technology

    Entertainment

    Label

    Translate

    Editors Picks

    Follow us

    Comments

    Nama

    Email *

    Pesan *

    {"widgetType": "below post","widgetLabel": "Berita","widgetColor": "#da1010","widgetCount": 4}

    About

    {"widgetType": "slider","widgetLabel": "Artikel","widgetColor": "#da1010","widgetCount": 4}
    ADDRESS

    4759, NY 10011 Abia Martin Drive, Huston

    EMAIL

    contact-support@mail.com
    another@mail.com

    TELEPHONE

    +201 478 9800
    +501 478 9800

    MOBILE

    0177 7536213 44,
    017 775362 13